Tak Qu hiraukan hujan yang semakin deras
turun. Dengan sisa kekuatan yang Qu punya,
aQ terus berlari menembus hujan.
Beberapa hari ini, aQ membiarkan tubuhQu berteman dengan lelah. aQ membiarkan pikiranQu terfokus dengan ketakutan yang tidak berujung.
aQ tak punya jawaban pasti, sampai kapan tubuhQu mampu berdiri di depan tembok besar ini, seperti dinding waktu yang memberitahuQu tentang akhir dunia.
Sekarang, hanya Mimpi yang aQ miliki. Mimpi yang sama berharganya seperti permata.
aQ terus berlari menembus hujan.
Beberapa hari ini, aQ membiarkan tubuhQu berteman dengan lelah. aQ membiarkan pikiranQu terfokus dengan ketakutan yang tidak berujung.
aQ tak punya jawaban pasti, sampai kapan tubuhQu mampu berdiri di depan tembok besar ini, seperti dinding waktu yang memberitahuQu tentang akhir dunia.
Sekarang, hanya Mimpi yang aQ miliki. Mimpi yang sama berharganya seperti permata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar